22 November 2011

Flash back-part 2

Melanjutkan cerita gw di Flash Back - part 1, setelah terakhir gw berobat dengan dr.Didi Suryadi Sp.OG; gw bener-bener total istirahat tidak konsultasi dengan dokter obgyn manapun selama kurang lebih 1 tahun. Kenapa? karena jujur aja, gw ngerasa capek fisik dan juga capek hati. ;( kalau biaya sih ya, untungnya kantor suami gw mau nanggung dan ganti semua biaya pengobatan+konsultasi gw selama berobat ke dokter obgyn.

Akhirnya, pada tanggal 26 agustus 2008 gw mencoba konsul ke Prof. dr.Nugroho kampuno Sp.OG(K) atas desakan ibu mertua gw. Saat itu gw konsul ditempat prakteknya yang di Kuningan medical specialist  clinic, tepatnya di mall ambassador lantai 5. (tapi sekarang sudah pindah, lupa tepatnya kemana). Oleh beliau gw dikasih obat femara 2,5mg dan dipthen. Selain itu, gw juga disuruh tes endokrinologi (prolaktin, progesteron dan estradiol); sedangkan suami gw tetep disuruh tes sperma lengkap. waktu itu menurut dokter hasilnya gak jelek, tapi juga gak bagus..*nah loh* akhirnya selama setahun gw tetep dikasih obat-obatan penyubur, sedangkan suami juga dikasih obat-obat yang gw lupa apa aja jenisnya (udah kelamaan sih sih...)

Akhirnya, tahun 2010 gw disuruh tes HSG di RS Medistra untuk melihat saluran tuba gw. Dan hasilnya memang ada penyumbatan disaluran tuba kiri. akhirnya Prof. Nugroho menganjurkan kami untuk inseminasi. Tanpa pikir panjang (karena udah males mikir juga) akhirnya kami mengikuti saran beliau. Proses Inseminasi ini sendiri dilakukan di RS Brawijaya didaerah cipete jakarta selatan pada tanggal 15 april 2010.

Prosesnya waktu itu, setelah kami tiba di Rumah Sakit jam 7 pagi, pertama-tama kami mnegurus administrasi dan deposit biaya sebesar 5juta. lalu setelah itu kami diminta kelantai atas (lupa lantai berapa). Disini suami diminta untuk mengeluarkan sperma yang kemudian sperma tersebut diproses untuk diambil yang paing baik. Proses 'pencucian' (istilah yang aneh..) sperma itu sendiri memakan waktu satu jam. Setelah itu, sperma yang sudah dipilih dimasukan(disemprot) kedalam rahim melalui vagina dengan menggunakan alat. Dan sejujurnya, proses memasukan sperma itu sangatlah menyiksa..!! rasa sakit, ngilu serta tidak nyaman bercampaur menjadi satu. Yang gw inget, proses memasukan sperma ini berlangsung salama kurang lebih satu jam. Dan gw diharuskan istirahat selama 1,5 jam dengan posisi pinggang kebawah lebih tinggi dari badan. Untungnya pakai dipan yang dirancang khusus, jadinya gw gak perlu repot. ;)

Setelah 1,5jam istirahat, gw dikasih makan. hhmm...lumayan lah, daripada lumanyun? ;D setelah makan gw bebenah dan siap-siap pulang.. sewaktu mengurus administrasi, dari deposito 5juta it dikembalikan Rp.826.900. jadi total yang kita bayar sebesar Rp. 4.173.100,- Gak tau deh biaya segitu termasuk mahal atau engga, karena gw gak pernah ngebandingin dengan dokter ataupun Rumah Sakit lain.


Tapi ternyata nasib berkata lain. Inseminasi yang kami lakukan berujung kegagalan, karena pada akhirnya gw mengalami menstruasi. Sedih, kecewa, kesal sudah pasti terasa menjadi satu campur aduk. Tapi mau bagaimana lagi? Mungkin memang belum saatnya bagi kami untuk memiliki keturunan. Gw hanya bisa berdoa dan berharap bahwa masih akan ada sebuah keajaiban bagi kami untuk bisa memiliki keturunan suatu saat nanti. Setelah mengetahui bahwa proses inseminasi ini gagal, tidak berarti kami patah harapan. kami tetap berkonsultasi dengan Prof. Nugroho hingga akhirnya beliau menyarankan kami untuk mengikuti program bayi tabung di klinik yasmin RSCM kencana.. Setelah itu, kami memutuskan untuk stop berkonsultasi dengan beliau, bukan karena marah atau hal lainnya. hanya saja kami berfikir, buat apa melanjutkan kolsultasi jikalau beliau sudah menyarankan kami untuk IVF, sedangkan kami sendiri belum siap? ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar