Ini adalah lanjutan dari cerita saya di Flash back-part3. *penulis yang buruk, karena postingan ceritanya loncat-loncat. jangan ditiru yaa.. ;p*
Setelah saat itu kami dirujuk ke dr. Budi Wiweko, maka pada hari sabtu 20 agustus 2011 kami ke Klinik Yasmin RSCM Kencana dengan membuat janji sebelumnya. Kami tiba jam 09.00wib (kl gak salah). Setelah mendaftar di administrasi di lantai dasr karena kami pasien baru, setelah itu kami ke lantai 4. Ohiya, Klinik yasmin itu adalah pusat layanan terpadu gangguan haid dan kesuburan, yang merupakan salah satu pelayanan yang ada di RSCM kencana yang berada dilantai 4.
Setelah dilantai 4, saya dipanggil oleh bagian administrasi untuk didata ulang serta pemberitahuan nomer urut. Entah waktu itu ddapet nomer urut berapa, yang jelas kami dipanggil kedalam ruang praktek sekitar jam 11an wib. Kesan yang saya dapet saat pertama kali bertemu dengan dr. Budi adalah : he's a nice guy, ramah, friendly. At least he pretend to be like that. ;p Karena kami juga bukan tipe orang yang suka basa basi, maka kami langsung to the point ke beliau bahwa kami adalah pasien dr. Sugi Suhandi dan dirujuk ke dr. Budi. Sambil kami juga menyerahkan surat rujukan dan hasil tes yang kami lakukan sebelumnya. *Sepertinya dr.Budi agak sedikit kaget karena gaya bicara kami yang ceplas ceplos dan terlalu 'menjurus' dengan berbagai pertanyaan dan juga pernyataan. (mugkin karena gak banyak pasiennya yang bisa seterbuka seperti kami).
Setelah beliau melihat hasil tes kami, tanpa basabasi juga baliau meminta izin untuk periksa saya. Saya fikir cuma akan di USG biasa, gak taunyaaaa.....USG transvaginal booww...*tepokjidat* Setengah bingung, jengah, malu campur aduk jadi satu. Udah kepalang tanggug, dengan pasrah akhirnya gw nurut ajah, udah kaya anak kucing kelaperan. ;( saat di USG memang terlihat ada penyumbatan di saluran tuba. Namun, menurut dokter, saluran tuba yang sebelah kanan sudah terjadi perlengketan karena (mungkin) inveksi. Beliau memberikan 2 alternative : dengan cara di"iket" manual (saya gak ngerti deh gimana cara dan prosesnya) atau dengan operasi laparoscopy. *jujur, sebenernya gw agak ngeyel karena setau saya yg parah penyumbatannya itu yang tuba kiri, lah kok ini si dokter bilang yang kanan yaa..??*
Agak shock denger penjelasan dr.Budi. Tapi kita berusaha relistis. Akhirnya kami tanya, menurut beliau mana yang lebih bik dari kedua pilihan itu? Beliau menjawab 'Laparoscopy' (ya iyalah, secara biayanya lebih mahal...) alasan beliau, dengan laparoscopy, akan lebih bisa mengetahui penyumbatan dengan lebih jelas karena tekniknya memasukan camera kedalam saluran tuba melalui perut. Karena penjelasan yang diberikan cukup masuk akal dengan kondisi saya, akhirnya kami mengiyakan untuk operasi laparoscopy, walaupun masih setengah bingung. Saat itu juga kami menanyakan waktu operasi dan biayanya. dr.Budi memutuskan operasi dilakukan hari jumat, 26 agustus 2011 dengan perkiraan biaya sebesar 30-35jt ajak pemirsah!! *lapkeringetdijidat* *jelas aja maharani, wong kalas ranap nya min. VIP..!! ndak ada kelas 1 apalagi klas 2..*
Pasrah, akhirnya saya dan suami membuat janji untuk melakukan operasi laparoscopy. Dan karenanya, saya diberi sejumlah surat untuk meelakukan tes-tes guna kelengkapan operasi. dan juga appointment dengan dr anastesi di hari rabu, 2 hari sebelum operasi. Oh iya, saya juga mau diburu-buru operasi juga karena dr.Budi menjanjikan hanya 3 hari saja saya di RS. Which mean, hari sabtu saya sudah boleh keluar RS. heheheh...yiippiieee... \m/
*bersambung di cerita tentang laparoscopy yaa...*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar