Ya, dan pada akhirnya kami kembali mengikuti program IVF untuk yang kedua kalinya setelah percobaan IVF yang pertama akhir tahun 2011 gagal total. Untuk program kali ini, entah mengapa saya gak berani berharap terlalu banyak. Walau jujur saja keinginan dan harapan itu masih terselip dihati ini. Yah, seperti kata orang-orang tua, manusia hanya bisa berusaha serta berdoa, namun pada akhirnya hanya Tuhan lah yang menentukan. Jikalau semua usaha sudah dilakukan, jalan terakhir yang bisa manusia lakukan adalah berikhtiar. Ish, bahasa gw, udah macam kaya mamah Dede aja.. (-_-")
Selasa, 04 September 2012
Hari ini jadwal kontrol hari ke-3 menstruasi. Setelah menunggu antrian selama 3jam dengan perut lapar dan berakhir dengan masuk angin, akhirnya giliran saya dipanggil. Seperti biasa, setelah basa basi karena gak ketemu hampir sebulan beliau memeriksa saya. Meminjam istilah dokter, beliau 'mengintip' rahim saya (e, jujur ya....gw sebenernya eneg dengan istilah itu..). Melihat kondisi rahim serta sel telur saya. Setelah selesai memeriksa, beliau memberikan obat tambahan kepada kami. Suami saya diberi tambahan obat eturol yang harus diminum setiap pagi, dan saya diberi tambahan antibiotik Zithromax tab.500mg yang harus diminum sehari sekali 2tab. Selain itu, mulai hari ini juga saya sudah diberi suntikan Gonal-F sebanyak 300mIU sekali suntik setiap hari selama 4hari.
Pertemuan untuk kontrol berikutnya, saya dijadwalkan hari sabtu ini.
Sabtu, 8 September 2012
Hari ini hari kontrol lanjutan. Dan tumben-tumbenan dapet nomer antrian pertama :) *yey* Seperti kontrol pada hari-hari sebelumnya, dokter hanya memeriksa kondisi sel telur saya melalui USG transvaginal. Dan jujur, setiap di USG saya merasakan ngilu yang mak nyuuusss aja gitu. Dan ketika hari ini saya mengeluhkan rasa ngilu tersebut, beliau seperti biasa juga agak sedikit memaksa saya untuk di laparotomi. Selain mengangkat endometriosis, juga untuk mengambil kista di ujung tuba kanan. Duh dok, bukannya masalah biaya operasinya ya...hanya saja saya belum siap mental harus diobok-obok lagi setelah agustus tahun lalu dilaparoskopi. Kalau memang tanpa harus dilaparatomi program IVF ini bisa dilanjutkan, saya lebih baik memilih untuk tidak dioperasi.
Hari ini, suntikan Gonal-F tetap dilanjutkan dengan dosis ditambah menjadi 375mIU sekali suntikan. Dan hari ini juga, suami melakukan freezing sperm untuk cadangan jikalau ia tidak bisa saat Ovum PickUp (OPU) nanti. kembali saya dijadwalkan untuk pertemuan berikutnya dihari senin. Ah iya, hari ini saya lupa menanyakan jumlah sel telur dan kondisi sel telur saya. aahh...saking bingungnya saya, sampai-sampai speechless gak tau harus ngomong atau tanya-tanya kepada dokter. Sesuk ae lah dina senin Ta' takon ning dokter e.
Biaya :
- Gonal-F Inj 1050 UI : Rp. 7.143.385,99
Senin, 10 Sept 2012
Hari ini waktunya kontrol lagi. Dapet antrian awal, jadi jam 14.30 udah dipanggil. Seperti biasa, USG buat liat kondisi sel telur eykeh. Dan bertanyah dirikoh tentang si sel telur ituh. Dokter bilang, di ovarium kanan hanya ada 2 sedangkan di ovarium sebelah kiri ada sekitar 4 dengan masing-masing telur berukuran 1,3cm. Ish, sedih banget dengernya :'( tuh kan, apa gw bilang..mending gw gak usah tau daripada tau kaya gini jadi kepikiran.
Hari ini dosis Gonal-F dinaikin jadi 450mIU sekali suntik dan ditambah suntikan Cetrodite 0,25 untuk hari ini dan buat esok hari yang fungsinya untuk menahan sel telur supaya tidak pecah. Dokter bilang, kemungkinan Ovum PickUp (OPU) sekitar tanggal 16 september yang bertepatan pada hari minggu. Jadwal untuk kontrol berikutnya hari Rabu, 12 September 2012.
Biaya :
- Gonal-F inj 75IU (6inj) @Rp. 519.662 : Rp. 3.117.972,00
- Centrotide 0,25 mg (2inj) @Rp. 593.914,20 : Rp. 1.187.828,40
Selasa, 11 September 2012
hari ini waktunya suntik Gonal-F sebanyak 450mIU dan Cetrotide 0,25mg. Dan kali ini saya harus bisa dan harus berani ngelakuin suntikan sendiri! Karena suami masih di kantor, dan gak mungkin juga saya ke rumah sakit hanya untuk suntikan sederhana seperti ini.
Pertama, saya persiapkan suntikan Cetrotide terlebih dahulu, karena suntikan ini harus mencampur antra bubuk obatnya dengan cairan pelarut yang ada pada pipa suntikan. Wakti memasukan cairan pelarut kedalam tube bubuk obat dengan jarum besar, sukses. Tapi ketika hendak menyedot cairan obat kedalam pipa suntikan, ya Allah....susahnya bener-bener bikin saya keringet dingin! gegara cairannya susah banget disedot ulang. Sampai-sampai mau nangis rasanya. Tapi alhamdulilah pada akhirnya cairannya bisa kesedot semua :) *yey* Setelah kelar dengan dengan urusan Cetrotide, saya mempersiapkan suntikan Gonal-F. Ini sih gak perlu nyampur-nyampur karena sudah dicampurin sama susternya waktu di rumah sakit. Jadi tinggal nyedot aja dari ampulnya. Yang saya heranin, harusnya kan cairan Gonal nya habis kalau saya ambil 450mIU. Lah ini kok masih ada sisa yaaa..ah, dunno. Sutralah ;)
Setelah kedua suntikan itu siap, langkah selanjutnya adalah menyuntikannya ke diri sendiri. Suntikan dilakukan didaerah perut, sekitar 2-3 jari dari pusar. Yang pertama saya suntikan adalah yang Gonal. Eh entah kenapa ya, kok si jarum gak mau masuk. Mental teruuusss... :( bingung deh..padahal udah ngelakuin hal-hal yang disaranin sama para suster di Yasmin : saat jarum suntikan mau dimasukin, tarik nafas panjang. Begitu jarum suntik sudah masuk, nafas biasa. Begitu sudah selesai memasukan cairan suntikan, tarik nafas panjang saat menarik jarum suntik dari dalam tubuh. Sudah berusaha senyaman dan setenang mungkin, tapi tetep aja mental. Setelah sekian lama dan pindah lokasi tempat yang mau disuntik, alhamdulilah jarum suntik berhasil masuk dengan sukses..Setelah itu langsung saya lanjutkan dengan menyuntikan cairan Cetrotide. Saya fikir akan susah seperti saat menyuntik Gonal, tapi ternyata perkiraan saya salah! Jarum suntikan ini begitu dengan mudahnya menembus dinding perut saya. Alhamdulilah.
Tidak berapa lama setelah cairan suntikan Cetrotide masuk, perut saya terasa pegal dan agak ngilu sedikit. Dan berangsur-angsur perut terasa panas seperti terbakar gitu. Tapi sudalah, demi mendapatkan susuatu yang memang diinginkan oleh setiap pasangan menikah, ya dinikmatin aja kali yaa...
Just can't wait for meet the doctor tomorrow..
Rabu, 12 September 2012
Hari ini kembali kontrol buat cek sel telur. Dapet no. urut pertama itu sesuatu banget buat saya. Saat cek telur, satu sel telur diovarium kanan sudah ada yang berukuran 2.0x2.0cm. walaupun yang lainnya berukuran rata-rata 2.0x1.65cm. Sewaktu saya tanya jumlah sel telur, hanya dijawab 'banyaklaah' oleh dokter. Hei, don't answer my quation like that! that was not an answer for me..
Hari ini suntikan untuk saya ditambah dengan luveris 75IU. Dan lagi-lagi dosis Gonal-F saya ditingkatkan menjadi 575mIU. Untung cuma nebus buat hari ini aja, secara tadi waktu bayar kartu kredit gw semua di decline. Terpaksalah gw bayar pake debit card mandiri. Emang takdir Tuhan kali ye, gak boleh bikin anak secara ngutang. hueheheheh...
Besok kontrol lagi dengan tambahan cek darah lengkap. wew. eh eh...entah kenapa ya kok selama gw proses kali ini selalu merasa degdeg kan like it was my first date setiap kali mau ketemu dokter...
Haddeewww...what's wrong with me?
Biaya
- Gonal-F 75IU @Rp.519.662 x 7 : Rp. 3.637.634,00
- Luveris 75IU : Rp. 923.245,00
- Cetrotide 0,25 : Rp. 593.914,20
- Luveris 75IU : Rp. 923.245,00
- Cetrotide 0,25 : Rp. 593.914,20
Kamis, 13 September 2012
Pagi ini udah ke RSCM Kencana aja buat daftar ulang dan tes darah hormon dan lengkap. Selesai jam 08.30. Selesai dari sana langsung ke kantor buat setor muka. Jam 11 kabur lagi. Tapi gak langsung ke Kencana, tapi ke Passer Baroe. Selesai dari itu langsung ke kencana. Sampai di kencana sekitar jam 13an. Sholat Dzuhur dulu trus beli croissant baru naik ke klinik Yasmin dilantai 4. Seperti tebakan gw, dokternya belum mulai praktek euy. Sekitar jam 14an baru deh doi mulai.
Lagi cuma dilihat ukuran telur saya. -yaiyalah...loe fikir apaan lagi yang dilihat..??!!- Walau menurut beliau jumlah telur saya cukup banyak, tapi ukurannya tidak rata dan belum memenuhi syarat :( Namun begitu, untuk ukuran telur yg disebelah kanan ukurannya sudah memenuhi syarat. Setelah dokter berhitung, -entah apanya yang dihitung. jangan tanya saya- beliau memutuskan kalau tindakan OPU dilakukan hari minggu,16 September 2012. Jadinya hari ini juga saya bertemu dengan dokter anastesi.
Lagi-lagi dokter Mono...ahahaha...kira-kira bosen gak ya dia liat muka gw? ;D Tapi ternyata dr.Mono datengnya lama..yaudah saya balik ke lt.4 lagi buat suntik. Hari ini suntik Gonal-F 525mIU, Luveris 75IU dan Cetrotide 0,25mg. Selesai suntik, saya kembali lagi ke lt.3 buat ketemu dr.Mono. Untung ketemunya gak lama-lama. Hanya dokter bilang kalau hari minggu nanti yang melakukan tindakan anastesi bukan beliau. Laaaahhh...ya kepriben.. x_x Selesai dari dokter Mono, saya kembali lagi ke lt.4 buat pembayaran. Selesai semuanya sekitar jam 5an. Pulang naik taksi. Dapetnya taksi burung biru yg supirnya nyetirnya bak pembalap aaarrgghhh....
Ah iya, hari ini saya juga diresepin obat Ovidrel yg buat disuntik 36 jam sebelum OPU, which mean harus di inject hari jumat jam 20.00an.
Biaya :
- Gonal-F inj 65UI (14pcs)@Rp. 519.662,- : Rp. 7.275.268,00
- Cetrotide 0,25 (2pc) @Rp. 593.914,20 : Rp. 1.187.828,40
- Luveris 75 IU (2pc) @Rp. 923.15,00 : Rp. 1.846.290.00
- Ovidrel 250mcg/Syringe 250 mcg : Rp. 606.009,99
Biaya :
- Gonal-F inj 65UI (14pcs)@Rp. 519.662,- : Rp. 7.275.268,00
- Cetrotide 0,25 (2pc) @Rp. 593.914,20 : Rp. 1.187.828,40
- Luveris 75 IU (2pc) @Rp. 923.15,00 : Rp. 1.846.290.00
- Ovidrel 250mcg/Syringe 250 mcg : Rp. 606.009,99
Jumat, 14 September 2012
Add caption |
Hari ini gak ke yasmin. Artinya saya harus suntik sendiri :,( Jam 14.30 izin pulang cepet dengan asumsi jam 15.00 sudah bisa sampai rumah buat suntik-suntik :). Begitu sampai rumah jam 15an, cuci tangan dulu trus ternyata adzan ashar. Shalat dahulu baru nyiapin suntikan-suntikan. Suntikan hari ini sama dengan yang kemarin : Gonal-F 525mIU, Cetrotide 0,25ml dan luveris 75IU.
Mempersiapkan suntikan-suntikan itu semua membutuhkan waktu yang lumayan lama, karena harus mencampur antara bubuk obat denan cairan pelarutnya. Apalagi untuk yang Gonal, ada 7 bubuk obat yang harus dilarutkan. Gegara dokter ngasih dosis yang 75mIU! Haddeeehhh...bener-bener deh dokter gw ini ngerjain gw banget 😓 Selesai nyuntik, sempet ketiduran dengan dikelilingin bekas jarum+tube-tube bekas bubuk obat. Secara efek suntikan luveris dan ceterotide itu bikin daerah sekitar perut terasa pegel+ngilu. Sedangkan suntikan Gonal membuat efek perut jadi kembung dan begah.
Jam 17.30 saya, suami dan seorang teman saya ke holycow steak di Kelapa gading yang baru dibuka beberapa bulan yang lalu. Ngobrol-ngobrol, gak taunya dokter gw ini rumah orang tuanya persis disebrang rumah teman saya ini! Huahahaha....selesai makan, langsung pulang karena saya harus suntik Ovidrel 250micrograms. Suntikan 36jam sebelum tindakan OPU dilakukan. Selesai nyuntik di rumah, saya dan suami mengantar teman pulang kerumahnya. Dan ini kali pertama kamu mengetahui rumahnya setelah dia menikah 😊mudah-mudahan aja masih tetep inget letak rumahnya.
Sabtu, 15 September 2012
Jam 10an pagi ke RSCM Kencana buat bayar uang muka IVF besok. Selain itu juga sekalian nitip buang jarum suntik+spuit nya. (padahal nguntungin tuh kl sisaan spuit+jarumnya gw jual ke orang-orang madat😏)
Minggu, 16 September 2012
yes, today is the day for ovum pick up. Deg degan? Pastilah! bangun pagi, shalat subuh trus minum air putih buat terakhir kali. Gak pake mandi, (karna emang gak boleh pake sabun+kosmerik lainnya) langsung ganti baju siap-siap ke Yasmin. Berangkat dari rumah jam 7, sampai sana jam 7.15, karena hari minggu jadi jalanan sepi. Begitu sampai di Kencana, daftar ulang terlebih dahulu dipendaftaran. Setelah itu langsung ke klinik Yasmin yang berada dilantai 4.
Kita fikir gak akan ada siapa-siapa, eh gak taunya sudah ada sepasang bapak-ibu yang sedang menemani anaknya yang juga OPU namun beda dokter. Karena masih jam 7.30 sedangkan tindakan baru dimulai jam 8an, yang ada saya leyeh-leyeh dulu disofa ruang tunggu. Jam 08.50 suster Dini memanggil kami untuk ganti baju dengan baju khusus yang biasa dipakai kalau buat operasi. Setelah ganti baju, saya dipersilahkan masuk keruang tindakan. Disisi bed sudah menanti dokter anastesi yang duduk dengan manis :D Begitu saya sudah tiduran dibed, dilengan kanan saya dipasaamg alat untuk mengukur tensi. Sedangkan tangan kiri dipasang jarum untuk obat bius. Sesaat sebelum obat bius dimasukan, saya sempat melihat dokter, dan beliau pun sempat menanyakan kabar saya. Gak berapa lama, saya sudah tidak sadarkan diri. Begitu sadar, hal pertama yang saya lihat adalah jam yang menunjukan pulul 08.45. Wew, cepet juga ya tindakannya. Setelah itu saya baru ngeh kalau ternyata dokter anasteso masih ada disamping saya. Begitu ngeh, saya langsung bertanya jumlah sel telur yang diambil, dan beliau menjawab ada 11 oosit yang berhasil diambil. Saat saya masih setengah teler, sayup-sayup saya melihat dokter Budi datang dan mendengar beliau berpamitan. Setelah itu saya kembali memejamkan mata entah sampai berapa lama. Begitu sadar kembali, dokter anastesi melepas entah apalah itu yang ada ditangan kiri saya dan suster Kris melepas yang dilengan sebelah kanan. Setelah itu saya pindah keruang pemulihan. Lagi-lagi saya memejamkan mata karena memang masih terasa mengantuk. (ngantuk atau memang pelor ya? beda tipis euy). Saat tersadar, perut saya terasa ngulu sekali. Lalu sama suster Dini dikasih tramal untuk menghilangkan rasa nyerinya. (menghilangkan loh yaaa..bukan menyembuhkan). Setelah benar-benar sadar dan rasa nyeri agak berkurang, akhirnya saya keluar dari ruang pemulihan untuk ganti baju dan sarapan (lagi-lagi) nasi goreng! haddeewww.....(-_-"). Selesai sarapan, saya diberi sejumlah obat dan dijelaskan oleh suster Kris tentang pemakaiannya serta kapan Embrio Tanam akan diinfokan melalui telephone sekitar 2-3 hari (walau dokter pernah bilang sekitar 5 hari). Mana yang benar, we'll see aja lah ya.
Rabu, 19 September 2012
Pagi-pagi udah siap-siap aja mau ke kantor. Sebelum berangkat telepon dokter dulu, buat nanyain obat. Tapi gak diangkat sama beliau :( lima menit setelah saya tutup telepon, ada incoming call. Saya kira suami saya yang telepon, eh gak taunya pihak klinik Yasmin yang telepon. Haiyaaahhh...dan saya disuruh datang ke sana jam 12siang karena tindakan sekitar jam 13 pemirsah. Setelah tutup telepon, langsung saya telepon suami mengabarkan hal ini. Gegara ini juga akhirnya saya batal berangkat ke kantor ;D
Jam 11.30 saya berangkat menuju RSCM-Kencana. Tiba disana tepat jam 12an. sebelum naik ke lantai 4, saya sempat sholat ashar di mushollah lantai dasar terlebih dahulu baru kemudian naik. Sampai dilantai 4, gak disangka ternyata ada Lia.. yey...senangnya bisa ketemu :) Sambil nunggu suami ples nunggu dipanggil, saya ngobrol sama Lia yang ternyata mau ketemu dengan dokter anastesi, persiapan buat kuret hari jumat. (dan ternyata dokter anastesinya dr. Mono juga). Sekitar jam satu kurang, saya dipanggil oleh suster Nurul. Kirain mau langsung tindakan, gak taunya disuruh makan siang dulu ;D dan lagi-lagi suguhan makanannya adalah soto ayam dooonngg...(gak ada menu lain kah?). Sehabis makan, jam setengah 2an baru deh saya dan suami masuk kedalam ruangan tindakan.
Didalam dokter sudah menunggu didepan komputer untuk menunjukan jumlah embrio yang jadi dengan sempurna. Alhamdulilah, dari 11oosit yang waktu OPU berhasil diambil jadi 8 embrio dengan pembelahan 8 yang sempurna. Atas pertimbangan serta rekomendasi beliau, embrio yang ditanam kedalam rahim saya hanya 2 embrio saja, yaitu embrio no. 3 dan 9. Sedangan sisa 6 embrio lainnya disimpan-beku sebagai cadangan. Setelah itu saya memasuki ruangan khusus untuk tindakan ET (Embrio Transfer). Prosesnya gak lama. 15 menit buat persiapan, trus sekitar 10menit proses memasukan embrio kedalam rahim. Saat proses ET ini, saya tidak dibius, sehingga saya bisa melihat dan mengetahui semua prosesnya. Setelah selesai, saya masih harus tetap berbaring dengan posisi pinggang kebawah agak lebih tinggi dari kepala sampai dijemput oleh perawat bagian rawat inap. Ya, saya dan suami memutuskan untuk tawat inap pasca ET. Sebenarnya sih dokter tidak memaksa untuk rawat inap, tapi kami khawatir daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
atas : Lovenox, bawah : Pregnyl |
Sekitar jam 4 sore baru datang jemputan dari bagian rawat inap. Kali ini saya dapat kamar dilantai 5 yang sepertinya baru selesai tahap pengerjaannya. Tapi saya suka warna kamarnya : Hijau! warna favorit saya ;) Malam itu juga saya langsung dikasih obat-obat yang sama dengan yang diberikan saat setelah OPU ditambah suntikan lovenox untuk satiap hari dan pregnyl seminggu 3x. Untuk suntikan pregnyl ini gak bisa dilakukan sendiri seperti suntik lovenox ataupun gonal, karena disuntiknya dipantat. Jadiau gak mau kudu ke Rumah Sakit buat minta tolong suntik ;).
Kamis, 20 September 2012
Hari ini sebenernya pilkada DKI, tapi karena masih tergeletak dikasur dengan selang kateter, alhasil hak pilih saya hangus pemirsah! Sedih karena gak bisa ikutan berpartisipasi dan kecewa karena gak ada pihak panitia pemilihan yang korperatif ;( Tapi sudahlah, berarti ada kesempatan bagi saya untuk 'mem-bully' gubernur terpilih jikalau kinerjanya tidak sesuai dengan program kerja kampanyenya.
Sepagian sampai siang cuma bisa nonton tv yang mayoritas acaranya gak ada bagus-bagusnya sama sekali. Jam setengah 10 kateter dilepas. Yey..!! alhamdulilah gak perlu nunggu sampai 24jam. Jam 12 siang setelah urusan administrasi sudah diselesaikan, saya siap-siap untuk pulang. Sambil menunggu obat-obat disiapkan oleh suster, saya dan suami makan-makan di kamar ;D Dan hei, tumben loohh tiba-tiba dokter visit ke kamar. What a surprise! secara 2x rawat inap disana beliau gak pernah visit kalau gak diminta. Huehehehe..dokter yang aneh ;D
Akhirnya sekitar jam setengah tiga kami check out dari kamar. Begitu sampai di lobby belakang, eh ternyata rame ya...kirain bakal sepi karena libur pilkada :-P Begitu sampai rumah langsung tidur lagi sampai magrib..
Biaya : (mulai dari OPU sampai ET) - Tidak semua bisa saya tulis yaa...
- Ovum Pick Up (OPU) : Rp. 17.955.000
- ICSI : Rp. 5.000.000
- Kultur embrio : Rp. 1.100.000
- Embryo Transfer (ET)) : Rp. 5.945.000
- Freezing Embryo (6bln) :Rp. 3.000.000
- Lovenox inj 40MG/0,4ML (15 inj) : Rp. 2.002.110
- Crinone Vag gel 8% 90Mg (30) : Rp. 2.240.964
- Pregnyl 1500 IU (6ampul) : Rp. 1.172.402
- kamar VIP (semalam) : Rp. 1.390.000
Note : tidak semua biaya saya cantumin, seperti spuit, obat2 oral, biaya RS+dokter, dll (atas permintaan dokter(atau asistennya?) saya yg suka mampir kemarih) yang kalau ditotal semua mencapai Rp. 43.654.540,63. Oh iya, di RSCM-Kencana kamar paling rendah itu VIP. gak ada kelas I apalagi kelas II
Rabu, 3 oktober 2012
Dua minggu sudah berlalu, sekarang saatnya untuk tes hCG+Progesteron. Pagi-pagi sudah berangkat dari rumah biar gak kelamaan antri di lab.nya. Sampai RSCM-Kencana jam delapan kurang. Setelah daftar dibagian pendaftaran, langsung ke ruang lab. tuuhh kan bener..baru juga jam 8 tapi antrinya udah panjang :( Nunggu 30menit baru dipanggil. Selesai ambil darah, langsung pulang kerumah. Istirahat dulu sebelum siangnya ambil hasil + konsul ke dokter.
Jam setengah satu baru berangkat, mampir makan siang dulu di Bebek Goreng H. Slamet baru setelah itu ke Klinik Yasmin. Tiba disana jam 2an kalau gak salah. Udah gak liat jam lagi pas giliran dipanggil. Liat hasil lab, jujur kecewa+sedih karena nilainya jauh dibawah nilai rujukan yang ditetapkan. Tapi mau gimana lagi? toh sejak awal progam dr. Budi juga sudah wanti-wanti kok...cuma gw nya aja yang bandel. Buat nutupin perasaan gw, yang bisa gw lakuin cuma cengar cengir +ketawa-tawa (perih!) ahahaha.. tp walau gitu, dr. Budi meminta saya untuk tes hCG ulang dihari jumat. walau sejujurnya saya sudah hopeless dengan hasilnya.
Setibanya dirumah, setelah shalat azhar, langsung nangis sesungukan. :'( untung suami sabar banget ngadepin saya, walau saya tahu beliau juga nyesek. Sisa malam saya habiskan hanya untuk menangis sampai akhirnya ketiduran.
Biaya :
- Beta HCG : Rp. 283.000,-
- Progesteron : Rp. 253.000,-
Biaya :
- Beta HCG : Rp. 283.000,-
- Progesteron : Rp. 253.000,-
Jumat, 5 Oktober 2012
Pagi sebelum ke kantor mampir dulu ke RSCM kencana buat tes hCG. setelah itu saya langsung ke kantor, hasil lab akan saya ambil hari sabtu sebelum konsultasi dg dokter.
- hcg (kuantitatif) Rp, 283.000,-
- hcg (kuantitatif) Rp, 283.000,-
Sabtu, 6 Oktober 2012
Karena diinfokan dari pihak RS via SMS bahwa saya diurutan 30 dan dimohon hadir sekiar jam satuan siang, saya memutuskan berangkat dari rumah sebelum jam 12siang. Selain karena emang udah niat mau makan siang di ayam bakar megaria, saya yakin kalau dokter tercintah itu pasti ngaret seperti biasanya. Dan tebakan saya tepat pemirsah! jam 13.15 saya tiba dilantai 4 suasana diruang tunggu masih ramai dan gak biasanya penuh sesak. Akhirnya saya bertanya kebagian administrasi, dan dijawablah bahwa antrian baru sampai no.6 karena dokter baru mulai praktek jam 11 siang aja!
Akhirnya penantian selama 4jam (13.15 - 17.00) hanya terbayar selama kurang lebih 15menit didalam ruang praktek dokter hanya untuk menunjukan hasil lab yang sudah tidak ada harapan lagi dan juga untuk konsul tindakan selanjutnya apa yang sebaiknya kami lakukan. Ahya, saat sesi konsul itu, dokter tetap meyarankan saya untuk operasi Laparatomy. Hanya saja beliau tidak memaksa saya untuk operasi secepatnya, terserah saya. Sesiapnya saya untuk dioperasi aja. Tapi, jika saya dioperasi, maka proses Frozen Embryo Transfer (FET) baru bisa dilakukan paling cepat 6 bulan setelah operasi, tergantung kondisi saya. Jika saya tidak mau dioperasi dan mau langsug FET, juga bisa tanpa harus ada jeda waktu. Karena masih bingung, saya dan suami meminta waktu untuk berdiskusi sebelum memutuskan langkah yang akan kami ambil selanjutnya.
Aku ikutan baca jadi ikutan sedih teringat pengalamanku. Gimana pendapat dr Budi setelah ini? Lanjut lagi dong blog-nya n pesenku : tetep cemungudd!!
BalasHapus:-) thx for your support. hhmm...terakhir konsul sih, beliau tetep nyaranin saya untuk operasi laparatomy buat liat adenomyosis saya. kapannya, ya terserah saya. Tapi kayanya saya beum siap operasi dlm waktu dekat ini.
Hapussebaikx laparatomy aja.. krn bs jd embriox gak bs berkembang krn gak kuat rebutan makanan dgn kista d tuba, akhirx embriox mati krn kelaparan.. :( ...semangat yah! :)
BalasHapus