27 November 2011

The treatment after surgery : step 1

Selesai menjalani operasi laparoscopy, gw mulai diprogram oleh dr. Budi untuk menjalani IVF. 
Pada saat kontrol pertama setelah operasi, tapatnya tanggal 8 September 2011. Dimana selain gw lepas jahitan, gw juga diberi suntikan tapros 3,75MG seharga Rp. 1.641.020/suntikan. *sumpah, ini adalah suntikan termahal yang pernah gw terima selama gw hidup dimuka bumi.Dan ini gak cuma sekali suntik, tapi 3x suntik dengan rentang waktu 4 minggu. Jadi, gw terima suntikan tapros setelah itu adalah tanggal 6 oktober 2011 dan tanggal 3 November 2011.
my suprefact injection equipment
Setelah menerima suntikan ke 3, gw dijawalkan untuk kontrol lagi 2 minggu kemudian. Setelah 2 minggu, tanggal 19 November 2011 gw kembali kontrol dengan ditemani suami. Kali ini, seperti biasa gw diperiksa dalem. Hasinya? ...hhmm...jujur gw gak tau, dan gak mau tau juga ;p at the end, gw disuntik SupreFact  1mg/ml sebanyak 0,5cc/suntik selama 10 hari berturut2 dibagian perut, kira-kira 2-3 ruas jari dibawah pusar. Suprefact ini kemasannya tube yg isinya 5.5ml dan harganya 1.652.201/tube. Dan hari ini tepat hari kesepuluh sutikan itu dilakukan. Jadi, besok adalah jadwal gw ketemu dengan dr. Budi untuk kontrol.

Jujur, perasaan gw saat ini gak karuan,Antara seneng karena injection step 1 udah berakhir, ngeri karena masih ada suntikan gonal yang prosenya sama dengan suntikan suprefact ini. Selain itu, gw ngerasa selama menerima suntikan suprefact ini lidah gw pait banget!.Mulut kering yang bawaannya minum terus. Plus mood gw jadi gak menentu. Juara lah pokoknya ini suntikan. Ohiya, yang gw tau suprefact ini fungsinya adalah untuk menstabilkan hormon2 yang ada. hormon apanya gw gak tau sama sekali.. *tepokjidat* lagian juga gw udah males buat nanya-nanya detail. pasrah aja. just let it flow,jalanin yang ada and let God take the rest.. ;)

Semoga mental gw kuat dalam menjalani semua proses ini tahap demi tahap dan mendapat hasil yang tidak mengecewakan. :)



25 November 2011

Test from my itouch

Baru beli gadget baru : itouch white 8GB dr hasil lelangan cici Mei. Dari semalam utak atik belajar ;)
Dan baru sore ini berhasil menemukan aplikasi blogger buat apple. Senangnya..jadi menumbuhkan keinginan & keyakinan diri ini untuk beli
iPhone ;)

23 November 2011

the laparoscopy surgery

Persiapan : 22-24 agustus 2011
haiyaa...akhirnya saya berani memutuskan untuk menjalani operasi laparoscopy. And you know what? yes! this is my first time to surgery in my life. rasanya? dag dig dug dhueerr..!! 
Sebelum melaksanakan operasi, saya harus menjalani sejumlah tes : darah, urune, EKG, Thorax. Tes tersebut saya lakukan hari senin, 22 agustus 2011 di laboratorium Klinik Prodia Kramat dengan total biaya sekitar 600 ribuan (saya lupa jumlah pastinya). Dan hasilnya bisa diambil hari itu juga :) karena jarak antara prodia dengan kantor tidak terlalu jauh, maka saya putuskan untuk mengambilnya malam hari sepulang dari kantor.

Lalu, pada hari rabu 24 agustus 2011, saya dijadwalkan untuk bertemu dengan dr. anastesi di Klinik Yasmin. Dan jujur, pada hari rabu itu saya bener-bener gugup. pikiran saya jadi blank, bahkan ketika menuju ke Rumah Sakit, saya tidak konsen nyetir. Alhasil yang ada malah salah belok, jadilah terpaksa muter lewat Jl. Raden Saleh-Cikini-Diponegoro. Udah gitu, pas sampai di Rumah Sakit parkiran mobil penuuhh...!! untungnya ada tempat pakir yang model lift, jadilah saya parkir disana. Karena terburu-buru pula, saya jadi salah bawa hasil lab. Celakanya, saya baru menyadari kalau itu salah setelah saya berada di lantai 4. Terpaksalah saya kembali ke parkiran untuk menukar hasil lab yang benarnya. *tepokjidat, pr banget deh...* Untung dokternya belum dateng.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya saya bertemu dengan dokter anastesi. Jreng jreengg....eh, sumpah gak bo'ong ya...dokternya ganteengg...mana badannya atletis lagi...waw waw...sayang gw lupa namanya.. :'( Udah gitu, gw pikir pemeriksaannya cuma baca hasil lab doang, eh ladhala, ndak taunya saya juga diperiksa secara fisik...wooww...dijemek-jemek ciiyynn...ahahaha....yeah you make me blush successfully doc. Dan saya yakin banget itu dokter juga gemeteran tangannya sewaktu megang-megang saya saat pemeriksaan...*GeEr, boleh dowwnngg... ;)
Pemeriksaan itu sendiri gak lama, cuma sebentar. Oh iya, selain itu juga ada sesi tanya-jawab. Dokter menanyakan sejumlah pertayaan yang menurut gw gak penting (tapi menurut profesi mereka itu penting). Setelah itu saya pulang dengan perasaan yang masih campur aduk gak jelas.. ;(

Kamis, 25 agustus 2011
Yup! hari ini seharusnya saya sudah masuk ke Ranap. Tapi dasar badung, saya  minta izin ke dr.Budi kalau saya masuknya malem, setelah saya pulang kantor. Dan syukur beliau mengizinkan saya untuk masuk ranap malam hari. Setelah seharian saya menyelesaikan urusan saya di kantor, saya buru-buru pulang kerumah. Setelah buka puasa dan sholat, jam 20.00wib saya berangkat ke Rumah Sakit dengan diantar suami dan ibu mertua. Sampai RS jam setengah sembilan. Setelah mengurus dibagian administrasi, jam 21an kami baru diperbolehkan memasuki kamar inap. Jam 10an ibu bapak saya datang untuk melihat kondisi saya. Jam 23.00wib mereka semua pamit pulang, tinggalah saya seorang diri.

Dalam kesendirian, saya sama sekali tidak bisa tidur. Kalau toh saya tidur, bukanlah tidur nyenyak tapi hanya sekedar tidur-tidur ayam yang sebentar-sebentar kebangun. Nyerah, pas jam setengah tiga saya bangun dan menghadap sang Ilahi, memohon ampunan dan meminta kelancaran dalam operasi. Hingga jam empat saya menghadpNya. Dan kemudian berusaha untuk tidur lagi. Apa daya, jam 5 saya kembali terbangun. yakin gak bisa tidur lagi, maka saya putuskan untuk mandi dan kemudian saya lanjutkan untuk sholat subuh dan membaca Al Quran.

Jam 6 pagi suster masuk kamar dan memberitahu saya prosedur untuk operasi nanti. Jam 7 saya dipasang infus dan satu jam kemudian saya dibawa keruang operasi. Diruang persiapan operasi, saya bertemu dengan dokter anastesi. Loh kok beda yaa sama yang kemarin..?? ya sutra lah...setelah dikasih suntikan entah apa, saya langsung melayang, pingsan engga (karena saya masih bisa dengar omogan orang-orang disekitar saya). Namun lambat laun saya benar-benar tertidur dan saat siuman saya sudah diruang pemulihan dengan rasa sakit yang teramat sangat mendera seluruh badan saya.

Sekitar jam 16an, dimana kondisi saya dinyatakan stabil; saya dibawa ke kamar rawat inap. Dengan kondisi setengah sadar, saya bisa mendengar dan melihat orang-orang disekitar saya. Jam 17.30, saat saya sudah berada di kamar inap ada suster yang datang untuk mengambil sample darah saya. Karena tidak berhasil, pengambilan darah dihentikan dan dua jam kemudian ada suster yang datang lagi untuk mengambil darah. (dan untungnya langsung sukses). Pasca operasi, saya mendapatkan 3kali suntikan antibiotik yang langsung disuntik melalui selang infus kedalam nadi. Dan itu rasanya beneran juwara sakitnya..!! malam itu saya ditemani suami. Eheheh..yippiiee...

Sabtu, 27 agustus 2011

Bangun pagi langsung disambut dengan suntikan antibiotik. Bikin mood gw ilang pemirsah. Mana gak bisa ngapa-ngapain lagi, gara-gara masih dipasang kateter. Sepagian cuma bisa tiduran dengan rasa nyeri, bener-bener bikin gw bosen dan sakit kepala.

Sampai pada akhirnya jam 12 siang dr.Budi visit ke kamar. Liat kondisi gw dan juga jaitan diperut gw. Selain itu, beliau juga menjelaskan hasil operasi kemarin. Beliau mejelaskan bahwa tuba fallopi sebelah kiri terpaksa dipotong beberapa centi karena sudah terjadi perlengketan dan pembusukan yang diakibatkan oleh infeksi. Sedangkan untuk tuba fallopi sebelah kanan, bentuknya masih normal namun tetap tersumbat. Oleh karena itu, beliau menganjurkan kami untuk mengikuti program IVF.  Karena dari awal konsultasi sudah menyiapkan mental baja, begitu mendengar penjelasan dr.Budi perasaan ini biasa saja (walau tetap ada sedikit rasa kesal dan meyesal). tapi, bagaimanapun juga, dr.Budi tetap menepati janjinya kalau saya boleh pulang malam itu juga.. ;) dan beliau mewanti-wanti kami untuk kembali kontrol hari senin, 5 september 2011. Tapiii...(lagi-lagi) kita bisanya hari kamis, 8 september 2011. Dan dr.Budi cuma bilang :'yaudah, kalau mau ganti hari lapor ke bagian appointment'. ;p thx doc...

RINCIAN BIAYA :

-  Kamar @Rp.1.390.000x2hr      : Rp.  2.780.000
-  Farmasi                                      :Rp.12.105.388,58
-  Operasi                                      :Rp.19.375.000
-  Patology clinic                            :Rp.       68.200
-  Dokter visit                                : Rp.      250.000
                TOTAL                         Rp.34.578.588,58

and The program has begun...

Ini adalah lanjutan dari cerita saya di Flash back-part3. *penulis yang buruk, karena postingan ceritanya loncat-loncat. jangan ditiru yaa.. ;p*

Setelah saat itu kami dirujuk ke dr. Budi Wiweko, maka pada hari sabtu 20 agustus 2011 kami ke Klinik Yasmin RSCM Kencana dengan membuat janji sebelumnya. Kami tiba jam 09.00wib (kl gak salah). Setelah mendaftar di administrasi di lantai dasr karena kami pasien baru, setelah itu kami ke lantai 4. Ohiya, Klinik yasmin itu adalah pusat layanan terpadu gangguan haid dan kesuburan, yang merupakan salah satu pelayanan yang ada di RSCM kencana yang berada dilantai 4.

Setelah dilantai 4, saya dipanggil oleh bagian administrasi untuk didata ulang serta pemberitahuan nomer urut. Entah waktu itu ddapet nomer urut berapa, yang jelas kami dipanggil kedalam ruang praktek sekitar jam 11an wib. Kesan yang saya dapet saat pertama kali bertemu dengan dr. Budi adalah : he's a nice guy, ramah, friendly. At least he pretend to be like that. ;p Karena kami juga bukan tipe orang yang suka basa basi, maka kami langsung to the point ke beliau bahwa kami adalah pasien dr. Sugi Suhandi dan dirujuk ke dr. Budi. Sambil kami juga menyerahkan surat rujukan dan hasil tes yang kami lakukan sebelumnya. *Sepertinya dr.Budi agak sedikit kaget karena gaya bicara kami yang ceplas ceplos dan terlalu 'menjurus' dengan berbagai pertanyaan dan juga pernyataan. (mugkin karena gak banyak pasiennya yang bisa seterbuka seperti kami).

Setelah beliau melihat hasil tes kami, tanpa basabasi juga baliau meminta izin untuk periksa saya. Saya fikir cuma akan di USG biasa, gak taunyaaaa.....USG transvaginal booww...*tepokjidat* Setengah bingung, jengah, malu campur aduk jadi satu. Udah kepalang tanggug, dengan pasrah akhirnya gw nurut ajah, udah kaya anak kucing kelaperan. ;( saat di USG memang terlihat ada penyumbatan di saluran tuba. Namun, menurut dokter, saluran tuba yang sebelah kanan sudah terjadi perlengketan karena (mungkin) inveksi.  Beliau memberikan 2 alternative : dengan cara di"iket" manual (saya gak ngerti deh gimana cara dan prosesnya) atau dengan operasi laparoscopy. *jujur, sebenernya gw agak ngeyel karena setau saya yg parah penyumbatannya itu yang tuba kiri, lah kok ini si dokter bilang yang kanan yaa..??*

Agak shock denger penjelasan dr.Budi. Tapi kita berusaha relistis. Akhirnya kami tanya, menurut beliau mana yang lebih bik dari kedua pilihan itu? Beliau menjawab 'Laparoscopy' (ya iyalah, secara biayanya lebih mahal...) alasan beliau, dengan laparoscopy, akan lebih bisa mengetahui penyumbatan dengan lebih jelas karena tekniknya memasukan camera kedalam saluran tuba melalui perut. Karena penjelasan yang diberikan cukup masuk akal dengan kondisi saya, akhirnya kami mengiyakan untuk operasi laparoscopy, walaupun masih setengah bingung. Saat itu juga kami menanyakan waktu operasi dan biayanya. dr.Budi memutuskan operasi dilakukan hari jumat, 26 agustus 2011 dengan perkiraan biaya sebesar 30-35jt ajak pemirsah!! *lapkeringetdijidat* *jelas aja maharani, wong kalas ranap nya min. VIP..!! ndak ada kelas 1 apalagi klas 2..*

Pasrah, akhirnya saya dan suami membuat janji untuk melakukan  operasi laparoscopy. Dan karenanya, saya diberi sejumlah surat untuk meelakukan tes-tes guna kelengkapan operasi. dan juga appointment dengan dr anastesi di hari rabu, 2 hari sebelum operasi. Oh iya, saya juga mau diburu-buru operasi juga karena dr.Budi menjanjikan hanya 3 hari saja saya di RS. Which mean, hari sabtu saya sudah boleh keluar RS. heheheh...yiippiieee... \m/

*bersambung di cerita tentang laparoscopy yaa...*

22 November 2011

Flash back-part 2

Melanjutkan cerita gw di Flash Back - part 1, setelah terakhir gw berobat dengan dr.Didi Suryadi Sp.OG; gw bener-bener total istirahat tidak konsultasi dengan dokter obgyn manapun selama kurang lebih 1 tahun. Kenapa? karena jujur aja, gw ngerasa capek fisik dan juga capek hati. ;( kalau biaya sih ya, untungnya kantor suami gw mau nanggung dan ganti semua biaya pengobatan+konsultasi gw selama berobat ke dokter obgyn.

Akhirnya, pada tanggal 26 agustus 2008 gw mencoba konsul ke Prof. dr.Nugroho kampuno Sp.OG(K) atas desakan ibu mertua gw. Saat itu gw konsul ditempat prakteknya yang di Kuningan medical specialist  clinic, tepatnya di mall ambassador lantai 5. (tapi sekarang sudah pindah, lupa tepatnya kemana). Oleh beliau gw dikasih obat femara 2,5mg dan dipthen. Selain itu, gw juga disuruh tes endokrinologi (prolaktin, progesteron dan estradiol); sedangkan suami gw tetep disuruh tes sperma lengkap. waktu itu menurut dokter hasilnya gak jelek, tapi juga gak bagus..*nah loh* akhirnya selama setahun gw tetep dikasih obat-obatan penyubur, sedangkan suami juga dikasih obat-obat yang gw lupa apa aja jenisnya (udah kelamaan sih sih...)

Akhirnya, tahun 2010 gw disuruh tes HSG di RS Medistra untuk melihat saluran tuba gw. Dan hasilnya memang ada penyumbatan disaluran tuba kiri. akhirnya Prof. Nugroho menganjurkan kami untuk inseminasi. Tanpa pikir panjang (karena udah males mikir juga) akhirnya kami mengikuti saran beliau. Proses Inseminasi ini sendiri dilakukan di RS Brawijaya didaerah cipete jakarta selatan pada tanggal 15 april 2010.

Prosesnya waktu itu, setelah kami tiba di Rumah Sakit jam 7 pagi, pertama-tama kami mnegurus administrasi dan deposit biaya sebesar 5juta. lalu setelah itu kami diminta kelantai atas (lupa lantai berapa). Disini suami diminta untuk mengeluarkan sperma yang kemudian sperma tersebut diproses untuk diambil yang paing baik. Proses 'pencucian' (istilah yang aneh..) sperma itu sendiri memakan waktu satu jam. Setelah itu, sperma yang sudah dipilih dimasukan(disemprot) kedalam rahim melalui vagina dengan menggunakan alat. Dan sejujurnya, proses memasukan sperma itu sangatlah menyiksa..!! rasa sakit, ngilu serta tidak nyaman bercampaur menjadi satu. Yang gw inget, proses memasukan sperma ini berlangsung salama kurang lebih satu jam. Dan gw diharuskan istirahat selama 1,5 jam dengan posisi pinggang kebawah lebih tinggi dari badan. Untungnya pakai dipan yang dirancang khusus, jadinya gw gak perlu repot. ;)

Setelah 1,5jam istirahat, gw dikasih makan. hhmm...lumayan lah, daripada lumanyun? ;D setelah makan gw bebenah dan siap-siap pulang.. sewaktu mengurus administrasi, dari deposito 5juta it dikembalikan Rp.826.900. jadi total yang kita bayar sebesar Rp. 4.173.100,- Gak tau deh biaya segitu termasuk mahal atau engga, karena gw gak pernah ngebandingin dengan dokter ataupun Rumah Sakit lain.


Tapi ternyata nasib berkata lain. Inseminasi yang kami lakukan berujung kegagalan, karena pada akhirnya gw mengalami menstruasi. Sedih, kecewa, kesal sudah pasti terasa menjadi satu campur aduk. Tapi mau bagaimana lagi? Mungkin memang belum saatnya bagi kami untuk memiliki keturunan. Gw hanya bisa berdoa dan berharap bahwa masih akan ada sebuah keajaiban bagi kami untuk bisa memiliki keturunan suatu saat nanti. Setelah mengetahui bahwa proses inseminasi ini gagal, tidak berarti kami patah harapan. kami tetap berkonsultasi dengan Prof. Nugroho hingga akhirnya beliau menyarankan kami untuk mengikuti program bayi tabung di klinik yasmin RSCM kencana.. Setelah itu, kami memutuskan untuk stop berkonsultasi dengan beliau, bukan karena marah atau hal lainnya. hanya saja kami berfikir, buat apa melanjutkan kolsultasi jikalau beliau sudah menyarankan kami untuk IVF, sedangkan kami sendiri belum siap? ;)

19 November 2011

Flash back-part3

Tahun ini adalah tahun ke 7 usia pernikahan kami. dan tepat pada saat dihari pernikahan, gw mencoba men-tanting suami gw. Gw bilang, kalau saat ini sudah 7 tahun kita nikah, dan tahun ini usia gw juga udah 31 tahun. Bukan usia yang terbilang muda juga. kalau memang niat mau memiliki keturunan, lebih baik diprogram dari sekarang atau tidak sama sekali. Kalau memang iya, cuma satu syarat dari gw : yang nyari dokter kandungan yang praktek hari sabtu, kamu alias suami gw.

Syukurlah, suami akhirnya mengiyakan. beberapa hari kemudian suami mengajukan beberapa nama dr.Sp.OG beserta tempat prakteknya yang gak jauh-jauh dari rumah. Setelah menyortir beberapa nama dan googling, akhirnya kita memutuskan untuk konsultasi ke dr. Sugi Suhandi yang praktek di RS.Mitra Kelapa Gading. Beliau praktek di hari sabtu, jam 08.00-12.00 dan jam 13.00-16.00 (kalau tidak salah).

Setelah melakukan reservasi, tanggal 6 agustus 2011 kami konsultasi dengan dr. Sugi Suhandi. Setelah di observe + interview, beliau menganjurkan saya untuk melakukan HSG dan suami untuk tes sperma. Setelah hasil tes itu jadi semua, maka kita diminta untuk datang kembali .  Karena bagian radiologi tidak buka saat weekend, maka saya kembali lagi pada hari senin malam untuk melakukan tes HSG. Tujuan tes ini adalah untuk melihat saluran tuba fallopi apakah ada penyumbatan atau tidak. Hebatnya melakukan tes HSG di RS. Mitra keluarga kelapa Gading adalah, hasil tes HSG dapat dilakukan saat itu juga, jadinya tidak perlu bolak balik hanya unttuk mengambil hasil tes. Sedangkan untuk tes sperma suami, dilakukan di RS. Mitra Kemayoran pada hari rabunya. karena suami kerja, maka tes sperma baru dilakukan malam hari. jam 19.00wib kita sudah sampai dilokasi. Di RS ini, ruangan untuk mengambil sperma sangat nyaman, karena dilakukan di kamar inap yang memang di setting sedemikian rupa agar pasien merasa nyaman.:) Dan sekali lagi, hasil tes sperma tersebut jadi pada malam itu juga, setelah menunggu 2 jam. Lama memang, tapi daripada bolak balik ke kemayoran, 2 jam tidaklah terlalu lama.;)

Karena dalam satu minggu itu semua hasil tes sudah ada, maka pada hari sabtu tanggal 13 agustus 2011 kami kembali menemui dr. Sugi Suhandi. Dari hasil tersebut, diketahui kalau ada penyumbatan non patten dikedua saluran tuba saya. :'( sedih memang megetahui hal tersebut, tapi apa boleh buat.  Saya harus bisa menerima kenyataan ini dengan tegar. ;) Sedangkan dari hasil sperma suami, diketahui kalau hasilnya adalah Asthenoteratozoospermia. Melihat kondisi tersebut ditambah usia pernikahan serta usia kami yang bisa dibilang 'senior', maka beliau merujuk kami untuk berkonsultasi dengan salah satu dr.Sp.OG di klinik Yasmin di RSCM Kencana. Dan dr. Sugi menyarankan kami ke dr. Budi Wiweko Sp.OG(K).